Agen bola terpercaya Algoritme computer yang diperkembangkan oleh beberapa periset tehnik di University of Waterloo bisa secara tepat tentukan kapan sopir mengirimi SMS sekalian lakukan aktivitas yang mengusik.
Mekanisme ini memakai camera dan kepandaian bikinan (artificial intelligence / AI) untuk mengetahui pergerakan tangan yang menyelimpang dari sikap dan nilai berkendara normal atau mengelompokkannya dalam soal kemungkinan teror keamanan.
Fakhri Karray, seorang profesor teknikal dan computer di Waterloo, menjelaskan jika info itu bisa dipakai untuk membenahi keselamatan di jalan raya dengan mengingatkan atau berikan teguran ke beberapa sopir saat mereka benar-benar terusik. Dan karena feature self-driving yang hebat makin dipertambah ke mobil konservatif, ucapnya, pertanda masalah sopir yang serius bisa dipakai untuk memacu perlakuan pelindungan.
Agen bola terbaik “Mobil betul-betul dapat menggantikan berkendara bila ada bahaya yang hendak selekasnya terjadi, bahkan juga untuk beberapa waktu, untuk menghindar dari kecelakaan,” kata Karray, Ketua Penelitian Kampus dan direktur Pusat Analitis Skema dan Kepandaian Mesin (CPAMI) di Waterloo.
Algoritme di tehnologi ini dilatih memakai tehnik machine learning untuk mengenal perlakuan seperti mengirimi SMS, bicara di handphone atau mencapai ke jok belakang untuk ambil suatu hal.sebuah hal. Kesungguhan perlakuan dipandang berdasar durasi waktu dan factor yang lain.
Tugas itu dibuat berdasar riset sebelumnya di CPAMI berkenaan pernyataan pertanda, termasuk kerap berkedip-kedip, jika sopir ada dalam bahaya tertidur di setir. Posisi kepala dan muka adalah kode penting untuk mengubah perhatian. Riset yang berjalan di pusat saat ini berusaha menyatukan pendeteksian, pemrosesan dan penilaian beberapa macam masalah sopir pada sebuah mekanisme.
Situs agen bola terpercaya “Ini mempunyai imbas besar pada warga,” kata Karray, mencuplik prediksi jika sopir yang terusik harus dituding sampai 75 % dari semua kecelakaan jalan raya di penjuru dunia.
Project riset lain di CPAMI ialah mengeksploitasi pemakaian sensor untuk menghitung signal fisiologis seperti tingkat berkedip-kedip mata, dan variabilitas detak jantung untuk menolong tentukan adakah sopir cukup memerhatikan jalan.
Riset Karray yang sudah dilakukan bekerjasama dengan calon PhD Arief Koesdwiady dan Chaojie Ou, dan rekanan saat doktoral Safaa Bedawi belakangan ini dipresentasikan pada Pertemuan Internasional mengenai Analitis dan Pengenal Citra ke-14 di Montreal.