Beberapa periset Australia sudah temukan pecahan batu berumur 3,48 miliar tahun yang kemungkinan jadi bukti paling dahulu meteorit menubruk Bumi.
Pecahan, Agen bola terpercaya yang dikenali sebagai spherules, kemungkinan tercipta saat meteor menghajar tanah, lalu menyembur bebatuan cair ke udara. Bebatuan yang menetes ini selanjutnya mendingin dan mengeras jadi manik-manik seukur kepala peniti yang terpendam sepanjang beberapa ribu tahun.
Dikutip dari situs LiveScience, Senin (27/3), beberapa periset merepresentasikan penemuan ini, yang tidak pernah dilihat pada Pertemuan Pengetahuan Bulan dan Planet ke-54 di Texas minggu kemarin.
Dalam rangkuman hasil mereka, beberapa periset mengaitkan jika spherules, Situs agen bola yang mereka bor dari satu kelompok bebatuan vulkanik dan sedimen yang disebutkan Skema Dandan Pilbara Craton di Australia Barat, ialah bukti paling tua dari imbas bolide prospektif dalam catatan geologi Bumi. Bolide ialah meteor besar yang meletus di atmosfer saat jatuh ke Bumi.
Sampai sekarang, bukti paling tua tumbukan meteor ialah spherule berumur 3,47 miliar tahun, dari Pilbara Craton, dan bagian berumur 3,45 miliar tahun yang diketemukan di Kaapvaal Craton, Afrika Selatan.
“Riset baru ini mendokumenkan ejecta pada bebatuan yang sedikit tua, yang berumur 3,48 miliar tahun atau sekitaran 10 juta tahun lebih tua dari yang diketemukan awalnya,” Chris Yakymchuk, pakar geologi di University of Waterloo di Kanada yang tidak terturut dalam riset.
Hasilnya terlihat kuat, tetapi tetap perlu penyidikan selanjutnya. Kumpulkan semua beberapa data supaya yang dibutuhkan supaya sanggup memverifikasi keasliannya.
Team itu saat ini sedang pelajari batu-batuan yang membuntel spherules dan menganalisa beragam susunan sedimen yang mereka bor untuk memperbaiki pengetahuan mereka mengenai jatuhnya meteor.